Sebuah maskapai penerbangan Inggris memecat seorang pilot asal Paskistan karena takut pilot itu mengulang tragedi 9/11. Pilot yang tak disebutkan namanya itu tidak terima dirinya dipecat dengan alasan yang diskriminatif.
Sambil menangis, dalam persidangan pilot itu merasa para atasannya yakin dirinya akan menambrakkan pesawat ke gedung. "Saya yakin alasan pemecatan adalah ras dan agama saya. Mereka menjustifikasi itu dari tindakan orang lain yang seagama dan satu ras dengan saya," kata dia pada jaksa pembela, seperti diberitakan Daily Mail.
Pilot ini juga menolak klaim maskapai bahwa dirinya tak layak terbang karena memiliki hubungan dengan dua pria Muslim esktrem yang dicurigai merencanakan penggunaan pesawat dalam rencana teror berikutnya.
Kedua pria ini dikenakan pasal tindak terorisme, namun dakwaan salah satunya dicabut setelah dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan.
Dalam kasus ini, sang pilot dan adiknya juga sempat ditahan meski kemudian dibebaskan. Adik pilot diketahui merupakan anggota kelompok Islam Hizbut Tahrir, sementara pilot itu sendiri tak pernah menjadi anggota organisasi serupa.
Meskipun pihak maskapai juga mengetahui hal ini, namun mereka tetap menanyai pilot tersebut terkait ditemukannya dokumen peta penerbangan Inggris serta diktat Hizbut Tahrir di rumah salah satu tersangka teroris.
"Rasanya sulit dipahami mengapa maskapai memecat seorang pilot yang sudah bekerja dengan baik selama 10 tahun hanya karena menduganya terkait organisasi terorisme," kata salah satu petugas yang mewakili pilot dalam persidangan internal maskapai.
Pilot ini juga merasa dirinya tidak diperlakukan dengan baik hanya karena memiliki nama yang terdengar seperti nama orang Pakistan. Padahal kenyataannya ia sama sekali tak pernah menjadi anggota organisasi terorisme. Namun nampaknya itu juga tak menolong.
Pilot yang dipecat sejak Oktober 2010 ini mengklaim dirinya didiskriminasi secara rasial. Proses peradilan masih terus berjalan.
(VIVAnews)
Minggu, 05 Februari 2012
Takut Terorisme, Maskapai Inggris Pecat Pilot
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar