JAKARTA, Pemakaian nama domain .id selama ini masih belum banyak dilirik oleh pengguna Internet di Indonesia karena dianggap tidak komersial.
Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Sigit Widodo mengaku pengguna Internet masih menyukai nama domain berakhiran .com dibandingkan .id. Padahal akhiran domain tersebut justru mencerminkan identitas sebagai bangsa Indonesia.
"Seharusnya sebagai bangsa Indonesia harus bangga memakai akhiran domain .id dibandingkan domain lain," kata Sigit selepas pers conference di Hotel Aston Rasuna Jakarta, Rabu (2/11/2011).
Secara internasional, akhiran domain .id memang mencerminkan identitas bangsa Indonesia, baik itu identitas sebuah perusahaan,organisasi atau institusi yang berada di Indonesia.
"Kalau lingkup usahanya berada di Indonesia, mengapa tidak memakai domain .id. Ini seperti kita harus membela tim nasional sepakbola kita dibandingkan tim sepakbola dari luar negeri. Meskipun tim nasional kita sering kalah," jelasnya.
Selain masalah nasionalisme, penggunaan domain .id ini merupakan jaminan bahwa perusahaan atau institusi atau organisasi tersebut memang berada di Indonesia. Hal itu juga memudahkan direktori pencarian nama-nama website asli Indonesia.
Dengan demikian, apabila pengguna Internet di luar negeri ingin mencari domain asli Indonesia bisa dipastikan dari akhiran domain .id tersebut pada masing-masing websitenya.
"Memang kalau dilihat langsung,lebih enak memakai domain .com. Tapi kalau ingin lebih nasionalisme, seharusnya memakai domain .id," katanya.
Sejak tahun 1994, pengguna domain .id baru mencapai 58.000 website hingga saat ini. Secara perlahan PANDI akan terus mensosialisasikan penggunaan domain .id ke beragam institusi, organisasi, perusahaan kecil maupun besar hingga pengguna internal.
"Kami mengharap setiap tahun ada penambahan minimal 58.000 pendaftar baru," jelasnya. PANDI sendiri menargetkan akan mendapatkan jumlah pengguna domain .id sebesar 250.000 pengguna di 2015.
Sumber : KOMPAS.com -