www.birotiket.com/?id=tiket2012 - Nikmati Layanan Tiket Pesawat Murah, Booking dan Cetak Sendiri Tiketnya

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini

Sabtu, 03 Desember 2011

Carut Marut Bandara di Tanah Air

Berbagai permasalahan tengah menghinggapi sejumlah bandar udara di Tanah Air, mulai dari overload, kurangnya perawatan, hingga desain yang tak maksimal. Misalnya Bandara Soekarno Hatta di kawasan Cengkareng, Tanggerang, Banten, yang kapasitasnya telah melebihi hingga 200 persen.


Bandara Polonia di Medan, Sumatra Utara, bertahun-tahun dibiarkan berada di tengah kota. "Pemerintah tengah menyiapkan bandara pengganti, yaitu Bandara Kuala Namu, yang dibangun dengan anggaran Rp 5 triliun," jelas Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

Situasi berbeda terjadii pada Bandara Suvharnabumi di Bangkok, Thailand, yang dibangun dengan anggaran Rp 55 triliun.

Bandara Hasanuddin Makasar yang dibangun lima tahun silam pun sudah mencapai batas maksimum. Per 1 Desember lalu, Bandara Juanda 2, Surabaya, Jawa Timur, juga mulai dibangun.

"Terbatasnya pembangunan bandara dianggap sebagai dampak dari tersedotnya Anggaran Pendapatan Belanja Negara untuk menyubsidi bahan bakar minyak (BBM)," kata Mulyadi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI di Jakarta, Sabtu (3/12).

Di tengah gejolak ekonomi dunia, penerbangan Indonesia justru mengalami kenaikan jumlah penumpang hingga 4 juta per tahun. Potensi besar telah menunggu di tahun depan seiring diberlakukannya pasar bebas ASEAN di bidang jasa penerbangan.

(Liputan6)



SUPPORT BY







Khabar Gembira Bagi Warga Sumatera Utara, Bandara Kuala Namu Beroperasi 2013

Pemerintah optimis bandara Kuala Namu Medan Sumatera Utara, yang akan menjadi terbesar kedua di Indonesia bakal selesai dibangun akhir 2012 nanti. Sementara bandara lama, Polonia, akan ditutup seiring beroperasi Kuala Namu yang ditargetkan beroperasi awal tahun 2013.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan bandara KualaNamu yang nantinya dapat menampung delapan juta penumpang terus dikebut pembangunannya. Saat ini pembangunan Bandara Kuala Namu diperkirakan telah rampung sekitar 77 persen.

"Secara keseluruhan pembangunannya telah mencapai 77 persen, tinggal pengerjaan runway (landasan pacu) yang belum selesai. Oleh karena itu kita targetkan optimis akhir 2012 sudah selesai," ujarnya baru-baru ini.

Dia menambahkan, dengan luas 1.650 hektare nantinya Kuala Namu akan menjadi bandara internasional terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Menurut dia, keberadaan Bandara Kuala Namu tentunya akan mendukung pertumbuhan bisnis di Sumatera Utara karena daya tampung penumpang yang lebih besar dibandingkan Bandara Polonia yang saat ini masih dioperasikan. "Ini tentunya kebanggan bagi orang Sumatera," tukasnya.

Meski begitu, dia mengaku masih ada kendala yang dihadapi untuk pengoperasian bandara tersebut yaitu jalan akses menuju bandara yang belum rampung. Akses jalan dari Pantai Labu menuju bandara sepanjang 15 kilometer juga masih belum memadai.

"Hingga saat ini kendalanya itu jalan akses menuju Bandara yang belum jadi. Itu supaya diperhatikan. Kita harapkan minimal ketika dioperasikan sudah ada jalan akses dari dan ke bandara Kuala Namu," cetusnya.

Mengenai nasib Bandara Polonia saat Kuala Namu beroperasi, Menhub mengungkapkan bahwa bandara Polonia akan ditutup begitu bandara baru itu beroperasi. Namun, kebijakan tersebut tidak akan dilakukan secara otomatis dengan selesainya pembangunan Kuala Namu.

"Penutupan Polonia hanya akan dilakukan jika pembangunan Kuala Namu telah selesai secara keseluruhan dan benar-benar layak diaktifkan," tandasnya.

Pihaknya berharap bandara Kuala Namu nantinya benar-benar sebagai infrastruktur penerbangan yang memadai. Sebab, meskipun nantinya selesai dibangun tetap perlu dilakukan uji coba penerbangan di bandara yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang tersebut.

Prosesnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah setempat. "Bila bandara Kuala Namu dibuka maka Polonia akan tutup, untuk prosesnya kita serahkan kepada pemerintah daerah," ungkapnya.

Wacana perelokasian Bandara Polonia ke Kuala Namu telah direncanakan sejak tahun 1991. Bandara Polonia yang sudah berusia lebih dari 70 tahun dianggap tidak representatif lagi untuk menampung pergerakan penumpang dari dan menuju Sumatera Utara. Dengan kapasitas melayani maksimal hingga 900 ribu orang, arus penumpang di Polonia saat ini telah mencapai hingga lima juta orang per tahun.

Pembangunan Kuala Namu dibagi dalam tiga tahap, yang pelaksanaanya dimulai sejak Juni 2006. Penyelesaian Tahap I pembangunan bandara itu mulanya ditargetkan selesai pada tahun 2009 dan dapat dioperasikan pada 2010.

Namun akibat berbagai hal pembangunan bandara terbesar kedua di tanah Air itu molor, target operasinya pun diundur hingga awal 2013. "Kita berharap bandara Kuala Namu dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia," jelasnya.
(JPPN)


SUPPORT BY







Merpati Pecah Ban di Bandara Watidar, 2 Luka


Pesawat Merpati tipe Cass 212 PK-MCZ dengan nomor penerbangan MZ 9933, Sabtu (3/12) sekitar pukul 13.07 Waktu Indonesia Timur, tergelincir akibat pecah ban di Bandara Udara Watidar, Larat, Maluku Tenggara Barat. Akibatnya dua penumpang terluka parah, yaitu Rusdan Indrapati Pemimpin BRI Cabang Tual dan seorang stafnya Wayan Oka Diana.

Korban luka dibawa dari Larat ke Saumlaki dengan speed boat. Rencananya besok korban luka dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk menjalani pengobatan. Pesawat tergelincir terbang dari Bandara Dumatubun, Langgur, tujuan Langgur-Larat-Samlaki. Pesawat mengangkut 19 penumpang.


(Metrotvnews)


SUPPORT BY







Tanggal 04 Desember Tragedi Besar bagi Indonesia


Tanggal 4 Desember 2011 Indonesia dibawa kembali pada kenangan tragedi yang menimpa para calon jemaah haji 37 tahun lalu. Tepatnya 4 Desember 1974 adalah momen tragedi dalam pemberangkatan calon jemaah haji bagi bangsa Indonesia.

Pada tanggal yang jatuh hari Rabu itu, pesawat DC-8 yang dicarter maskapai Garuda Indonesia dan mengangkut calon jemaah, menghantam wilayah perbukitan Tujuh Perawan di Maskeliya, Sri Lanka Tengah.

Seluruh 182 penumpang berikut 9 awak yang menumpangi pesawat maskapai penerbangan Belanda, Martinair ini tewas. Ada beberapa versi laporan media saat itu yang menyebutkan kesalahpahaman komunikasi dari pilot pesawat atau petugas bandara internasional Bandaranaike sehingga pesawat menabrak perbukitan yang terletak sekitar 70,8 kilometer dari bandara dan pada ketinggian 1.841 meter di atas permukaan laut.

Belum usai kesedihan bangsa akan tragedi ini berakhir, 4 tahun kemudian, atau tepatnya 15 November 1978 dan hari yang sama, Rabu, pesawat DC-8 Icelandic Loftleider dari maskapai penerbangan Eslandia yang mengangkut 249 jemaah haji Indonesia dari Jeddah dengan 13 awak juga jatuh di Sri Lanka.

Pesawat itu jatuh hanya sekitar 3,7 km sebelah timur bandar udara Kutanayake, 25 km dari Kolombo. Kecelakaan pesawat yang berencana menuju Surabaya ini mengakibatkan 181 dari 262 orang di dalamnya tewas.

Dua peristiwa di atas seakan berlalu begitu saja dengan pergerakan waktu dan terlupakan bahkan terlepas dari banyak perhatian terutama kaum muda karena kedua peristiwa tidak secara jelas atau tidak sama sekali diuraikan dalam literatur sejarah di Indonesia. Pertengahan Agustus tahun ini, Kompas.com mencoba melihat dari dekat salah satu makam massal korban kecelakaan DC-8 Martin Air di Maskeliya.

Salah satu kuburan yang terdapat di halaman masjid Sunan Ampel, Surabaya, menjadi peristirahatan terakhir dari sebagian kecil jasad tidak utuh yang ditemukan dari sebagian besar jenazah dan dikumpulkan di dalam satu peti. Sementara sebagian besar jenazah dimakamkan secara massal di Maskeliya.

Laporan harian KOMPAS pada 6 Desember 1974 menyebutkan musibah 37 tahun lalu yang dialami DC-8 seri 55 F itu sebagai kecelakaan pesawat terbang terbesar kedua dalam sejarah dunia. Menurut koresponden KOMPAS di Surabaya saat itu, rombongan calon jemaah haji yang menumpangi pesawat dengan nomor penerbangan MP-138 ini terdiri dari 111 calon haji dari Blitar, 16 dari Lamongan, 1 dari Kotamadya Surabaya, 2 dari Kabupaten Surabaya, 49 dari provinsi Sulawesi Selatan dan 3 dari provinsi Kalimantan Timur.

Sementara 2 dari sembilan awak adalah adalah Lilik Herawati (22), mahasiswi tingkat IV Fakultas Syariah (Hukum) IAIN Surabaya dan Abdul Hamid Usman, mahasiswa IAIN Ujungpandang. Tujuh awak lainnya adalah warga Belanda.

Peristiwa terbesar dalam belasan peristiwa kecelakaan pesawat terbang selama 1974 itu seakan hilang begitu saja dari ingatan atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh sebagian besar kaum muda.

"Wah belum pernah dengar tuh, saya juga baru tahu ada peristiwa itu sekarang ini," ujar salah seorang staf junior Direktorat Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri di Jakarta saat Kompas.com meneleponnya akhir pekan lalu. "Coba tanya langsung saja pak jubir (Juru Bicara Kemlu Michael Tene)," tambahnya.

Namun, tak lama berselang Kompas.com menemukan jawaban yang kurang lebih sama saat mengontak Michael Tene.

"Maaf, untuk masalah ini saya tidak bisa berkomentar karena saya tidak tahu sama sekali masalahnya. Coba ke Arsip Nasional tapi saya tidak yakin ada catatan lengkapnya di sana," jawab Michael Tene saat Kompas.com tidak bisa mendapatkan keterangan lebih jauh darinya.

Beberapa wartawan junior yang ditanya oleh Kompas.com juga mengaku tidak tahu-menahu soal tragedi ini. Begitu juga beberapa wartawan senior yang pernah aktif mengulas tragedinya mengaku sudah tidak ingat lagi secara runut peristiwa itu karena telah berlangsung lebih dari 30 tahun lalu.

Hal senada juga disampaikan Duta Besar Indonesia di Sri Lanka Djafar Hussein saat Kompas.com menemuinya di Colombo pada bulan Ramadhan tahun ini.

"Sudah lebih dari 30 tahun, satu-satunya jenazah yang utuh adalah pramugari asal Belanda. Saya dengar tergantung di atas pohon," jelas Djafar Husein saat mendeskripsikan dahsyatnya kecelakaan pesawat yang disertai ledakan sehingga sebagian besar jenazah ditemukan dalam keadaan tidak utuh dan tidak semua bagian jenazah berhasil dikumpulkan karena lokasi kecelakaan berada di puncak perbukitan yang belum pernah dicapai manusia sebelumnya.

Hal yang menyentak perhatian wartawan senior Dudi Sudibyo adalah saat Kompas.com menceritakan ulang perjalanannya ke makam massal calon jemaah di Maskeliya yang ditempuh dengan perjalanan kendaraan selama 5 jam dari Colombo.

"Saya kaget juga, prihatin," ujar pengamat penerbangan ini saat mengetahui dari perbicangan telepon dengan Kompas.com pertengahan November lalu bahwa semak belukar yang cukup tinggi telah menutupi makam massal.

Pada pertengahan Agustus lalu, Kompas.com menemukan kondisi monumen makam yang mulai berlumut dan sulit mengenali bentuk makam bahkan dari jarak 5 meter karena tertutup semak belukar yang rimbun. Saat beranjak meninggalkan makam di tengah turunnya hujan rintik-rintik, wartawan Kompas.com baru menyadari ada 8 ekor pacet yang telah bersarang di kedua kakinya yang dibalut dengan celana panjang dan kaus kaki lengkap dengan sepatu.

"Tahun ini saja tidak. Tahun lalu kami memberikan uang ke warga sekitar untuk membersihkan makam," timpal Djafar Husein saat Kompas.com menerangkan pengalamannya dan menanyakan kenapa makam di Maskaliya begitu tidak terawat.

Djafar Husein berharap kunjungan wisata Indonesia - Sri Lanka lebih diintensifkan sehingga makam massal ini tidak hanya menjadi perhatian KBRI Colombo. Selain menjelaskan tidak ada lagi pihak keluarga korban kecelakaan pesawat yang nyekar, Djafar Husein mengaku makam massal di Maskeliya biasanya dibersihkan sekali setiap tahun oleh KBRI Colombo.

Dudi Sudibyo yang beberapa tahun silam sempat berkunjung ke Maskaliya dan menyaksikan makam itu dalam kondisi terawat menyayangkan kenyataan yang ditemukan oleh Kompas.com. Wartawan senior majalah Angkasa ini berpendapat seharusnya Pemerintah Indonesia meniru langkah Pemerintah Belanda yang tetap memberikan perhatian penuh ke warganya yang wafat di Indonesia.

"Yah itu mesti jadi contoh kita. Coba lihat makam Belanda di Menteng Pulo dan Ancol, bagusnya bukan main. Bayangkan mereka itu ada yang wafat mulai Perang Dunia II... dan tragedi haji kita itu terjadi tahun 1974," urai Dudi Sudibyo saat membandingkan kepedulian antara Pemerintah Indonesia dan Belanda dalam merawat makam warganya di luar negeri.

(Kompas)


SUPPORT BY







Obama Dituding Intervensi Airbus

Produsen pesawat asal Prancis, Airbus, menuduh Gedung Putih melakukan praktik yang mengganggu persaingan terbuka dengan membantu Boeing Co memenangkan kontrak pengadaan pesawat dari maskapai Lion Air.

Kepala Penjualan Airbus John Leahy menyatakan, lobi yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama saat memuluskan kesepakatan penjualan Boeing kepada Lion Air menunjukkan ada standar ganda pada persaingan pasar bebas. Protes Airbus disampaikan setelah Lion sepakat membeli 230 unit Boeing senilai USD21,7 miliar (Rp195 triliun) di sela-sela KTT ASEAN di Bali pertengahan November lalu.

Penjualan pesawat sebanyak itu merupakan rekor terbesar bagi Boeing setelah mencatatkan penjualan USD18 miliar kepada Emirates Airlines di bulan yang sama. "Hanya ada satu negara adidaya di dunia dan kami pikir itu bukan Prancis. Itu mungkin diwakili oleh Presiden Obama," ujar Leahy di Washington, Kamis (1/12). Protes yang disampaikan Airbus merupakan kelanjutan dari persaingan kedua raksasa produsen pesawat itu yang sudah berlangsung lama. Sebelumnya keduanya saling melaporkan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena dugaan ada subsidi ilegal pada saat proses produksi.

Bagi Gedung Putih, pengadaan pesawat untuk maskapai Indonesia dianggap sebagai "kemenangan" bersama bagi AS dan konsumen di Asia. Saat menyaksikan penandatanganan kesepakatan tersebut, Obama bahkan menyebut, order pesawat terbesar dalam sejarah Boeing itu akan membantu penciptaan lapangan kerja di AS hingga 110.000 orang. Seperti diberitakan sebelumnya, penandatanganan kesepakatan penjualan Boeing meliputi jenis Boeing 737 MAXs sebanyak 201 unit dan 737-900 ERs sebanyak 29 unit.

"Airbus bisa saja memenangkan kesepakatan ini jika tidak ada intervensi politik," kata Leahy. "Para CEO dan pemilik maskapai penerbangan itu (Lion Air) sebelumnya datang menemui saya di Toulouse dua kali untuk membicarakan pembelian pesawat. Namun, mereka akhirnya mengatakan bahwa dia tidak punya pilihan lain,"tambahnya. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait membantah pihaknya telah tunduk pada tekanan AS dalam pembelian tersebut.

" Saya tidak ingin mengomentari masalah itu. Namun, saya bisa katakan bahwa kita melakukan pembelian murni secara komersial dan kami memiliki kemerdekaan dalam melakukannya,"kata Edward.

(Seputar Indonesia)

SUPPORT BY







Announcer Bandara Tidak Boleh Sedih

ORANG banyak tidak tahu keberadaan Announcer di Bandara Internasional SMB II Palembang. Hanya suaranya saja berkumandang yang sering diikuti dengan mengumumkan sesuatu dalam bahasa Inggris.

Pelayanan Public Address System (PAS) merupakan salah satu bentuk pelayanan di bidang informasi yang bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa di bandara dalam memperoleh informasi penerbangan. PAS melayani pengumuman keberangkatan, kedatangan, keterlambatan, penundaan, pembatalan dan pengumuman-pengumuman lain yang berhubungan dengan penerbangan seperti mengenai keselamatan di bandar udara dan di pesawat udara, pengumuman mengenai kehilangan/penemuan barang dan pengumuman lainnya.

"Di SMB II ini staf informasi yang bertugas sebagai announcer ini ada sebelas orang. Bertugas mulai pukul 05.30-13.30, lalu shift berikutnya 13.00-21.00. Selepas itu istirahat, kecuali ada pesawat delay, petugas kita ikut menunggu sampai jam berapa
perpanjangan waktu selesainya operasional penerbangan. Mereka menginformasikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris," ungkap Sri Hartati AMd, Airport Services Junior Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Palembang.

Selain itu ada pula petugas bagian Public Information Desk (PID) melayani secara face to face langsung ke pelanggan dan melalui telepon 0711-385001 memerlukan etika berkomunikasi, sikap tubuh, ramah, sopan, sabar, senyum dan ikhlas.

Menurut Tatik panggilan akrab Sri Hartati sebelum bertugas, stafnya ini mengikuti latihan airport information officer selama 1-3 bulan. Kemudian pernah pula diadakan Diklat conversation bahasa Inggris, hospitality, pelayanan.

"Kita tekankan kepada para announcer untuk artikulasi (pengucapan kata) harus benar, aksentuasi (penekanan kata), intonasi (lagu pengucapan) sebaik dan seindah mungkin enak didengar. Suara yang dikeluarkan bisa menggambarkan orangnya walau tidak
terlihat fisiknya. Apakah announcer itu kurang istirahat, lagi kesal. Dia harus selalu ceria menyebutkan airlines, flight number supaya tidak salah," ujarnya.
(Sriwijaya post)

SUPPORT BY







Scoot Airlines Buka Rute Baru Singapura-Sidney

TAHUN 2012, warga Singapura dapat dengan mudah dapat berpelesir ke Sidney, Australia. Sebab maskapai penerbangan udara Singapura, yakni Singapore Airline (SIA) akan mengoperasikan anak maskapainya bernama Scoot Airlines.

Scoot Airlines akan menyulap Sidney sebagai tujuan utama hariannya, dan mulai beroperasi dari Terminal 2 Bandara Changi.

Scoot Airlines pun tidak akan mematok harga tinggi, pada tiket pesawatnya, justru harga tiket Changi menuju Sidney diklaim 40 persen lebih murah daripada layanan penuh operator yang ada saat ini.

Ini seperti yang dipasangkan Jetstar, yang beroperasi dengan rute Singapura-Melbourne-Sydney.

Scoot rencananya akan mulai beroperasi pada Juni 2012. Scoot Airline pun akan menambahkan 400 bangku penumpang lebih banyak dari Jetstar yang siap mengangkut penumpangnya dari Singapura-Sidney, setiap hari.

"Ini merupakan langkah signifikan untuk melipatgandakan peningkatan pariwisata di tahun 2020, serta menempatkan Sydney ke depan dan ke pusat ledakan pasar negara berkembang seperti Singapura, China, dan India," kata Barry O'Farrell, Premier New South Wales (NSW), sebagaimana dilansir BBC Travel, Jumat (02/12/2011).

O'Farrel pun menyebutkan, bahwa kehadiran Scoot akan menyuntikkan tambahan dana sebesar AUSD146 juta (191 juta dolar Singapura) ke perekenomian NSW setiap tahunnya.

Singapura saat ini merupakan pasar pariwisata keenam terbesar bagi pariwisata internasional Australia.

Sementara itu, wisatawan Singapura yang datang ke NSW sampai Juni 2011 berkembang sebanyak 92.200, atau mengalami peningkatan 16,8 persen dari tahun 2010.

Saat ini, Scoot mengadakan kuis untuk memberi dua tiket penerbangan pulang-pergi Singapura-Sidney melalui Flyscoot.com atau juga di akun Facebooknya, Facebook.com/FlyscootAU. Kuis ini akan ditutup pada 20 Februari 2012.

(Okezone)


SUPPORT BY







Dua Pria Didenda Karena Sebabkan Penerbangan Ditunda,


Dua pria Kanada diwajibkan membayar denda sebesar US$70.699,49 sebagai ganti rugi setelah perilaku mereka saat mabuk menyebabkan penerbangan pesawat milik Air Canada dari Toronto ke Beijing terpaksa dialihkan ke Vancouver.

George Campbell, 45, dari Conestogo dan Paul Alexander Wilson, 38, dari Kitchener mengaku bersalah di pengadilan. Selain terkena denda, keduanya juga diganjar hukuman percobaan selama setahun.

Campbell dan Wilson berkelahi dengan awak kapal sebelum mereka akhirnya berhasil diringkus oleh seluruh awak kapal. Keduanya kemudian diborgol ke kursi mereka.

Setelah pesawat itu melakukan pendaratan di luar rencana di Vancouver, para penumpang lain diinapkan di hotel dan pesawat melakukan perjalanan ke China pada hari berikutnya, atau terlambat 18 jam.

(Media Indonesia)



SUPPORT BY







Penerbangan Ditunda Karena Puluhan Ekor Sapi Masuk Bandara Komodo,



Puluhan sapi tiba-tiba masuk landasan pacu Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (3/12). Peristiwa tersebut tentu saja mengejutkan ratusan penumpang. Akibatnya sejumlah penerbangan terpaksa juga dibatalkan.

Terdapat 10 ekor sapi yang tiba-tiba masuk runway Bandara Komodo di Labuan Bajo, NTT. Peristiwa tersebut, selain mengagetkan pihak bandara, juga menyebabkan sejumlah penerbangan sempat tertunda selama satu jam. Peristiwa langka tersebut disaksikan sejumlah pejabat dan berlangsung lima menit setelah pesawat Sky Air Lines mendarat.

Menurut Kepala Bandara Komodo Herman Joseph, kejadian ini diduga karena Bandara Komodo belum memiliki pagar pembatas, sehingga sejumlah sapi milik warga dapat masuk secara leluasa ke landasan pacu. Menurut Herman, untuk mengembangkan fasilitas bandara, pihaknya masih mengajukan dana ke pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah hanya menyetujui setengah dari dana anggaran tahun 2012 yang diajukan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

(Metrotvnews)

Pembangunan Central Business District (CBD) di Polonia Medan Membahayakan.


Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan menilai pembangunan Central Business District (CBD) yang terletak dekat Bandara International Polonia Medan membahayakan penerbangan pesawat. LBH Medan pun meminta agar Wali Kota Medan, Rahudman Harahap menghentikan pembangunan dan mencabut izin CBD.

"CBD ini sangat membahayakan dan menganggu keamanan serta keselamatan penerbangan di Bandara Polonia Medan, karena CBD ini dibangun di eks Lapangan Golf Kelurahan Sukadamai Kecamatan Medan Polonia yang sangat dekat dengan Bandara Polonia," kata Direktur LBH Medan, Nuriyono.

Dikatakannya bahwa kawasan Bandara Internasional Polonia Medan adalah sebagai pintu gerbang lalulintas udara baik nasional maupun internasional. "Jadi faktor keamanan dan keselamatan penerbangan harus menjadi prioritas utama,"ucapnya.

Untuk menjamin keselamatan penerbangan di Bandara Polonia, Nuriyono mengharap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah wajib memenuhi persyaratan keselamatan dalam pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan serta fasilitas penunjang umum lainnya.

"Memang saat ini belum pernah terjadi kecelakaan pesawat terbang akibat CBD, tapi lebih baik mencegah, dari pada terjadi kecelakaan terlebih dahulu," tegasnya.


(Tribun Medan)

SUPPORT BY







Jumat, 02 Desember 2011

Manjakan Penumpang......Maskapai & Bandara Ini Sediakan Catur Virtual


MASKAPAI Finnair dan bandara Helsinki di Finlandia, bekerja sama membuat sebuah terobosan baru dalam dunia penerbangan. Dan, memberi kesempatan kepada publik membentuk masa depan wisata udara internasional. 
Makanan non-daging pada hari Senin, karaoke di pesawat, permainan catur virtual, dan perjodohan di bandara merupakan sedikit dari banyak ide yang disumbangkan Finnair, dan bandara Helsinki untuk para turis.

Ini merupakan usaha untuk mengembangkan, dan memajukan kesenangan pelanggan serta sebagai peran bandara Helsinki dalam menghubungkan Eropa, dan Asia.

Maskapai Finnair dan bandara Helsinki juga secara aktif mengajak para pelanggannya menyumbangkan ide-ide menarik, dan menawarkan hadiah yang tak kalah seru untuk ide  paling inovatif.

"Tujuan kami adalah membuat perjalanan di udara terasa nyaman, dan menyenangkan dengan mengubah beberapa hal. Kami mengajak para pelanggan untuk berbagi ide-ide inovatif mereka dalam hal ini," kata Johanna Metsala, Customer Experience Manager Bandara Helsinki dalam rilis pers yang diterima okezone, Rabu (23/11/2011).

Finnair dan bandara Helsinki menekankan, bahwa ide-ide inovatif ini terbuka bagi siapapun yang menggemari wisata udara. Semua ide-ide tersebut dapat disumbangkan ke www.qualityhunters2.com sebelum 29 November mendatang. Pemenang akan dipilih oleh Finnair dan Bandara Helsinki dibantu dengan poling.

(Okezone travel)
SUPPORT BY













 



Gimana Rasanya Berdiri di Pesawat Selama 7 Jam ..??



Padek—Arthur Berkowitz tak akan pernah melupakan pengalaman terbangnya dengan maskapai US Airways Juli lalu. Betapa tidak. Selama penerbangan tujuh jam dari Anchorage menuju Philadephia, dia terpaksa berdiri. Itu dilakukan karena kursi yang seharusnya menjadi jatah dia diduduki penumpang sebelah yang obesitas.

"Saya tidak terbang dalam perjalanan dari Alaska menuju Philadelphia itu. Saya berdiri," keluhnya sebagaimana dilansir situs elliott.org. Maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) itu pun mengakui kelalaian mereka yang membuat Berkowitz terpaksa berdiri sepanjang penerbangan. Padahal, Anchorage Philadelphia merupakan salah satu rute penerbangan domestik nonstop dengan durasi paling lama di AS.

Seharusnya penumpang di sebelah Berkowitz yang, konon, berat badannya 177,8 kilogram itu membeli dua tiket pesawat. Sebab, dengan ukuran tubuh sebesar itu, tak mungkin dia bisa duduk di satu kursi pesawat yang standar. Ketika itu, kru pesawat dengan nomor penerbangan 901 tersebut terpaksa menaikkan sandaran tangan dan merelakan kursi jatah Berkowitz diduduki penumpang yang obesitas.


Kepada media, pihak maskapai penerbangan mengatakan bahwa saat itu awak pesawat tak bisa berbuat apa-apa. Sebab, seluruh bangku penuh terisi dan mereka tak bisa membiarkan penumpang duduk di kursi pramugari. Akibatnya, Berkowitz harus berdiri sepanjang perjalanan. "Saya juga mempertaruhkan keselamatan karena tak bisa memakai sabuk pengaman saat lepas landas dan mendarat," lanjutnya.

Berkowitz yang tak terima diperlakukan tak adil lantas menuntut. Dia menggugat maskapai penerbangan tersebut dan meminta ganti rugi. Menurut Daily Mail, maskapai hanya menawarkan kompensasi USD 200 (sekitar Rp1,8 juta). Tapi, Berkowtiz menolak. Dia menuntut kompensasi minimal USD 800 (sekitar Rp7,2 juta). Hingga kini, pihak maskapai itu belum merespons tuntutan tersebut.

(dailymail/Padang Ekspres)

SUPPORT BY











 


Walah! Bahasa Inggris Pilot Buruk, Pesawat China Lepas Landas Tanpa Izin



Gara-gara kurangnya kemampuan berbahasa Inggris pilot, sebuah pesawat milik maskapai penerbangan China begitu saja lepas landas dari bandara Jepang tanpa otorisasi. Atas kejadian ini, maskapai tersebut, China Eastern Airlines berjanji akan meningkatkan keahlian bahasa Inggris para kru pesawatnya.

Meski tidak bersedia menjelaskan secara detail, namun maskapai itu berjanji akan "semakin memperbaiki kemampuan komunikasi bahasa Inggris para kru penerbangan kami untuk memastikan keselamatan penerbangan."

Maskapai China itu juga menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan investigasi yang dilakukan otoritas Jepang atas insiden yang terjadi Senin, 28 November lalu. Dalam insiden itu, pilot menerbangkan pesawatnya dari bandara Osaka padahal belum mendapat izin terbang dari para petugas pengawas lalu lintas udara. Kesalahpahaman itu terjadi karena kemampuan berbahasa Inggris pilot yang kurang.

"Eastern Airlines akan bekerja sama dengan investigasi dan akan sepenuhnya mempertahankan prinsip keselamatan adalah yang terutama dan beroperasi sesuai hukum," demikian pernyataan maskapai itu seperti dilansir AFP, Kamis (1/12/2011).

Saat itu pesawat tersebut mengangkut 254 penumpang. Meski terjadi kesalahpahaman antara pilot dan petugas pengawas lalu lintas udara, pesawat berhasil lepas landas dan mendarat dengan selamat di Shanghai.


(detikNews)

SUPPORT BY







 

Misteri Cessna 172



Jatuhnya pesawat Cessna 172 milik PT Nusa Flying International School di Kawah Burung, Gunung Ciremai, Desa Cikaracak, Kec. Argapura, Kab. Majalengka, masih menyimpan misteri.

"Sampai saat ini kami tak habis pikir, kok bisa pesawat jatuh di daerah Majalengka. Padahal berdasarkan hasil kajian ilmiah, sangat kecil kemungkinannya pesawat jatuh di daerah Kawah Burung," ungkap Kepala Tim Search and Rescue (SAR) evakuasi mayat, Yopi Haryadi, Rabu (30/11).

Dijelaskan Yopi, Tim SAR menjalankan tugas dengan berpatokan pada titik koordinat dan Emergency Locator Transmitter (ELT). Saat melakukan pelacakan, Tim SAR dan tim lainnya menemukan koordinat itu di Desa Cihawanjar, Lembang, Kab. Bandung Barat. "Titik koordinatnya 064607 South dan 1073343 East. Sehingga tim lebih berfokus melakukan pencarian di daerah tersebut," katanya.

Pencarian bahkan diperkuat dengan ditemukannya benda putih di lokasi tersebut, sehingga mereka melakukan pencarian lebih mendalam dengan mempergunakan jalur darat dan udara.

"Kalau mau jujur, secara ilmiah, penemuan pesawat di Majalengka itu enggak masuk logika ilmu penerbangan. Tetapi faktanya memang di sini dan inilah yang sedang kami analisis kembali. Jadi analisis tim sebelumnya meleset," tuturnya.

Hal senada diungkapkan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Sugiri Sukani, Kabupaten Majalengka, Mayor Psk. Is Budiarto. Ia mengatakan, pihaknya sependapat dengan analisis Tim Basarnas. Tujuan dari semua ini adalah mempermudah proses pencarian.

"Kalau melihat rute penerbangan dari Lanud Halim Perdana Kusumah Jakarta menuju Bandara Penggung Cirebon, rasanya tidak mungkin pesawat jatuh di lokasi saat ini," kata Danlanud saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (30/11).

Biasanya, ketika pesawat hilang kontak maka ia akan fokus pada titik awal koordinat terakhir dan pencarian dilakukan tidak jauh dari radius itu. Alasannya tentu untuk mempermudah proses pencarian dan tidak menghabiskan waktu mencari di tempat lain selain di Majalengka.

Sementara itu, Kapolres Majalengka, AKBP Lena Suhayati mengatakan, analisis jatuhnya pesawat sampai saat ini belum dilakukan dan masih menunggu tim. Sedangkan evakuasi pesawat masih menunggu kabar dari pemiliknya. "Kalau kajian mengenai jatuhnya pesawat belum ada, termasuk kapan pesawat dievakuasi karena belum ada informasi dari pihak sekolah penerbangnya," katanya.


(Gala Media)


SUPPORT BY







 

Penerbangan di Juanda Terancam Kawanan Burung

Gangguan burung semakin memusingkan pengelola Bandara Internasional Juanda Surabaya. Segala cara telah dicoba untuk mengusir burung-burung di sana. Mulai dari cara menembaki, hingga mengusirnya dengan suara predator buatan. Tetapi burung-burung itu tetap mengusik.

Gangguan burung pada pesawat (bird strike) sudah menjadi keprihatinan bagi banyak bandara di dunia. Serangan burung ini bisa mengakibatkan kerusakan pesawat yang tentunya membahayakan penerbangan itu sendiri. Pendaratan darurat pesawat di Sungai Hudson, New York Januari 2011 yang fenomenal itu juga akibat serangan burung.

Serangan burung ini merupakan satu dari sekian gangguan (hazard) penerbangan di Juanda. Gangguan lain adalah frekuensi radio ilegal, runway incursion (posisi yang tidak tepat di lokasi runway), green laser, dan layang-layang.

Menurut Kepala bagian Manajemen Keselamatan Bandara Internasional Juanda, PT Angkasa Pura (AP) I, Ponco Priyono, sebagian besar gangguan burung baru diketahui ketika pesawat sudah parkir di apron. Demikian pula dengan kapan serangan terjadi, waktu lepas landas atau mendarat.

"Mungkin karena pilot sedang dalam konsentrasi tinggi sehingga kurang memperhatikan hal itu. Tanda-tandanya ada bau seperti benda terbakar atau kalau tidak pilot juga merasakan ada grek grek pada mesin," kata Ponco, Selasa (29/11/2011) kemarin.

Ponco tidak bisa menyebutkan angka pasti bird strike yang dialami pesawat yang lalu lalang di Juanda. Namun ia menegaskan, jumlah burung yang hilir mudik di sekitar bandara itu sudah demikian mengkhawatirkan. "Pagi sekitar pukul 07.00 WIB burung burung itu mulai berangkat dari sisi Selatan menuju Utara, sore sekitar pukul 17.00 WIB baru balik lagi," kata Ponco menjelaskan pola hilir mudik.

Aktivitas burung yang tinggi sangat berkaitan dengan lokasi Bandara Juanda yang berdekatan dengan bentangan pantai timur Surabaya (Pamurbaya) yang memang menjadi rumah atau persinggahan ratusan spesies burung. Termasuk di dalamnya burung migran yang selalu berpindah dalam kurun waktu tertentu.

Ia menjelaskan aktivitas harian burung yang terbang berkelompok di sekitar bandara itu tentu saja merepotkan para pilot yang hendak take off maupun landing. Sehingga, harus ada langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan burung-burung itu.

Ponco mengakui, banyak hewan hewan kecil di sekitar kawasan bandara ini yang memicu kedatangan burung. "Bukan hanya kecebong (anak katak), tapi ulat yang ada di rumput rumput itu juga mengundang burung karena menjadi makanan burung," ujarnya.

Untuk menjaga agar burung burung itu tidak datang mencari makanan di rumput, petugas terus-menerus menjaga ketinggian dari rumput. Misalnya dengan pemangkasan rumput. "Ketinggian rumput ini harus selalu terjaga, antara 20–30 centimeter tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu pendek," imbuhnya.

"Bahkan kami pernah terpikir akan mencoba dengan cara memakai pawang burung untuk mengendalikan keberadaan burung tersebut, tapi apakah bisa," paparnya.

Menurutnya, kalau ada pawang burung pihaknya mau mencoba untuk mengendalikan burung burung yang lalu lalang di bandara. "Kalau ada pawang burung bisa dicoba mungkin lebih efektif untuk mengusir dan mengendalikan pergerakan burung burung itu," lanjutnya.


(Kompas)
SUPPORT BY









Kamis, 01 Desember 2011

PT GMF AeroAsia Raih The Best International Marketing

PT GMF AeroAsia terpilih sebagai perusahaan yang mendapat Marketing Award 2011 untuk The Best Market Driving dan The Best International Marketing. Anugerah prestisius di dunia marketing Indonesia ini diberikan kepada perusahaan terbaik yang dinilai memiliki terobosan untuk mengenalkan produk dan layanan yang dihasilkan.

Pada ajang Marketing Award 2011 yang diselenggarakan Majalah Marketing dan Komunitas Marketing ini, GMF AeroAsia berhasil meraih dua dari enam kategori, yakni Market Driving, Innovation in Marketing, Marketing Campaign, Experiential Marketing, Social Marketing, dan International Marketing.

Penghargaan ini merupakan pengakuan atas terobosan pemasaran oleh GMF, baik di pasar nasional maupun global, kata Richard Budihadianto selaku Direktur Utama PT GMF AeroAsia, Rabu (30/11/2011) di Jakarta.

Anugerah ini diberikan ke perusahaan yang lolos seleksi dari seluruh perusahaan di Indonesia yang dinilai dan mampu menawarkan terobosan baru dalam pemasaran. GMF AeroAsia mendapat dua anugerah ini setelah lolos melalui tiga tahap seleksi.

Menurut Richard, penghargaan dari komunitas marketing nasional ini merupakan langkah maju bagi GMF AeroAsia yang menerjuni perawatan pesawat. Selama ini, bisnis perawatan pesawat belum terlalu dikenal di komunitas pemasaran Indonesia.

"Selain perusahaan yang terjun di bisnis ini di Indonesia tergolong sedikit, komunitas marketing nasional juga belum familiar dengan bisnis perawatan pesawat. Bahkan GMF AeroAsia sering kali dikaitkan dengan nama Garuda Indonesia sebagai induk perusahaan dan airline," kata Richard.

Dalam penilaian di ajang Marketing Award 2011 ini, GMF AeroAsia menerapkan strategi utama marketing yang terdiri dari market penetration di area domestik, market development ke luar negeri, dan franchise & foreign direct investment (FDI) di luar negeri.

"Untuk masuk ke pasar global, kita harus menjadi tuan rumah di pasar domestik," ujarnya.

Hingga saat ini, GMF AeroAsia masih tercatat sebagai pemimpin pasar perawatan pesawat nasional dengan penguasaan pasar nasional perawatan pesawat di atas lima puluh persen.

Sedangkan untuk menembus pasar internasional, GMF AeroAsia telah memiliki sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, FAA, dan otoritas penerbangan sipil Eropa, EASA, yang sering kali dijadikan barometer perawatan pesawat.

Produk dan layanan yang dihasilkan oleh GMF AeroAsia telah menembus ke lebih dari 45 negara di lima benua dengan beragam perawatan untuk berbagai jenis pesawat.

Bahkan untuk perawatan pesawat B747 dan engine Roll Royce 183 Spey 555, GMF AeroAsia telah menjadi pemain dominan di tingkat pasar global, yang ditandai dengan global market share yang cukup signifikan.

Tingkat penerimaan pasar internasioanl terhadap GMF AeroAsia dapat dilihat dari keberhasilan GMF AeroAsia mendapatkan sejumlah kontrak kerja dengan beberapa maskapai asing, seperti di ajang Dubai Airshow 2011 pada pertengahan November 2011.

Dalam pameran skala global ini, GMF AeroAsia mendapat kepercayaan dari sejumlah maskapai asing yang berbasis di Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Eropa untuk menangani perawatan pesawat mereka.

"Untuk kontrak kerja sama perawatan di Dubai Airshow 2011 dengan jangka waktu antara 3 sampai 5 tahun, GMF menandatangani kontrak dengan potensi revenue sekitar 128 juta dollar AS," katanya.

(Kompas)
SUPPORT BY







setahun lagi ... Garuda kuasai penuh operasional terminal 2E dan 2F


Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menargetkan akan menguasai operasional terminal 2E dan 2F di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta paling lambat awal 2013.

Target operasional Garuda melalui dua terminal di Bandara Soekarno-Hatta itu seiring dengan dimulainya aliansi global Sky Team pada awal 2013.

"Sky Team akan dimulai pada awal 2013, maka kami persiapkan sistemnya. Pada saat implementasi Sky Team sudah jadi semua sistem termasuk adanya terminal khusus yang terkoneksi langsung dengan anggota maskapai Sky Team," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar saat acara pemberian penghargaan bagi tim tenis Sea Games XXVI 2011, Selasa, 29 November.

Garuda memberikan uang tunai senilai total US$12.000 dan tiket penerbangan internasional tujuan Amsterdam, Australia, Jepang, dan China, dengan masing-masing dua tiket per orang.

Pada saat pemberian penghargaan ini disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, Ketua Umum PELTI Martina Widjaja dan Pembina Pelti Soebronto Laras serta Ketua INASOC Rahmat Gobel.

Emirsyah menambahkan nantinya seluruh penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta hanya dilayani dari Terminal 2E dan 2F. Hal ini sesuai hasil penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Angkasa Pura II. MoU berjangka waktu 1 tahun sejak ditandatangani, yakni menjadi 28 November 2012.

"Selama masa jangka waktu MoU ini, kami melakukan pembicaraan intens lagi dengan AP II. Kalau memang jangka waktunya sudah terlewati, masih bisa diperpanjang. Namun ditarget pada saat pelaksanaan Sky Team, sudah dapat dipakai," katanya.

Dengan dikuasainya terminal 2E dan 2F oleh Garuda, akan memindahkan maskapai-maskapai lainnya yang selama ini menggunakan terminal itu untuk menaik dan menurunkan penumpang.

"Nanti dipikirkan bersama bagaimana memindahkan maskapai lain, apakah akan dibangun terminal baru atau memfungsikan terminal 2D," katanya.

Deputi Senior General Manajer Bandara Soekarno-Hatta Mulya Abdi mengatakan saat ini ada 25 maskapai yang menggunakan terminal 2E. Terminal ini khusus penerbangan internasional. Untuk penerbangan dari terminal 2F, lanjutnya, hanya digunakan oleh Garuda Indonesia dan Merpati untuk penerbangan domestik.

"Nanti akan penataan ulang, soal perpindahan maskapai lain, akan dibahas kembali secara bersama-sama," kata Mulya.

PT Angkasa Pura II sebelumnya menetapkan Terminal 2E dan 2F Bandara Soekarno-Hatta khusus didedikasikan kepada maskapai Garuda Indonesia. Kebijakan berlaku sejak Senin (28/11).

Penetapan tersebut dikukuhkan dalam
nota kesepahaman yang ditandatangani kedua belah pihak pada Senin, 28 November 2011 di Bali oleh Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Tri S. Sunoko dan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Tri Sunoko menjelaskan kebijakan untuk menjadikan Terminal 2E dan 2F sebagai Dedicated Terminal Garuda Indonesia tersebut sebagai salah satu bentuk sinergi antar-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam koridor peningkatan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa angkutan udara nasional.

"Nota kesepahaman ini akan menjadi dasar bagi kedua pihak dalam melaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan untuk memanfaatkan kekuatan potensi masing-masing, serta membangun kemitraan strategis dalam melakukan implementasi peningkatan pelayanan dan penataan Terminal 2E dan 2F Bandara Soekarno-Hatta," kata Tri.

(Bisnis Indonesia)
SUPPORT BY







American Airlines, Maskapai Penerbangan Internasional di jurang kebangkrutan.



Maskapai penerbangan terbesar keempat dunia, American Airlines, tengah mengajukan perlindungan kebangkrutan di Pengadilan Pailit Amerika setelah tak sanggup lagi melunasi utang yang tinggi. Kinerja keuangan mereka rupanya diguncang biaya bahan bakar yang tinggi serta mahalnya gaji karyawan kontrak.

Associated Press mengabarkan, CEO American Airlines, Thomas W. Horton, mengatakan Dewan Direksi dengan suara bulat memutuskan untuk mengajukan kebangkrutan, Selasa, 29 November 2011. Dalam sidang pengajuan kepailitan pada Pengadilan Federal di New York, manajemen perusahaan itu mengaku memiliki utang tak terbayar sebesar US$ 29,6 miliar serta sisa aset US$ 24,7 miliar.

Dalam sidang itu , hakim memberikan izin American Airlines untuk tetap membayar bahan bakar, tenaga kerja, serta biaya kritis lain yang diperlukan untuk operasional. Perusahaan yang berbasis di Fort Worth Texas ini pun segera menghapus beberapa rute penerbangan yang tak menguntungkan. Namun, Horton tak memberi keterangan rinci mengenai hal itu.

Yang pasti, pengurangan rute penerbangan akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja sebagian karyawan serta terganggunya layanan penerbangan berlangganan (frequent flyer). Saat ini American Airlines memiliki 78 ribu karyawan dan melayani 240 ribu penumpang per hari.

Sejak 2001, American Airlines rupanya telah merugi hingga lebih dari $ 12 miliar. Spekulasi tentang kebangkrutan mereka merebak pekan lalu saat perusahaan itu tidak mampu untuk memenangkan persetujuan pengurangan biaya tenaga kerja.

Padahal, dalam setahun American Airlines menghabiskan niaya US$ 600 juta untuk gaji karyawan dan US$ 800 juta untuk dana pensiun, dua kali lipat dibanding biaya yang ditanggung maskapai yang sekelas.

Namun, Horton menegaskan tak ada faktor tunggal yang menyebabkan kebangkrutan. Perusahaan harus memotong biaya karena melemahnya ekonomi global, naiknya harga bahan bakar, serta turunnya rating kredit yang sehingga biaya pinjaman naik.


(TEMPO.COM)
SUPPORT BY







Followers