Anggota Komisi V DPR RI, Arwani Thomafi mendesak kepada setiap maskapai penerbangan untuk melakukan pengecekan kesehatan, termasuk tes urin dan narkoba kepada kru pesawat setiap menjelang terbang.
Hal itu dikatakan oleh anggota Komisi V DPR RI, Arwani terkait adanya pilot Lion Air SS yang menggunakan narkotika jenis sabu-sabu sebelum terbang.
"Ini sudah mengkhawatirkan. Dimana jaminan keselamatan para penumpang? Ini semakin menegaskan ada problem besar terkait aspek keselamatan transportasi di negara ini. Naik angkot diperkosa, jalan kaki ditabrak mobil, naik kereta diatas gerbong, ini naik pesawat pilotnya nyabu," kata Arwani kepada ANTARA News, di Jakarta, Sabtu.
Ia menyebutkan, kelakuan pilot Lion Air sungguh merusak moral dan dapat membahayakan keselamatan penumpang
"Sudah berulangkali terjadi. Ini menunjukkan ada yang tidak beres dengan manajemen pembinaan kru Lion Air.Jangan dilokalsisir hanya persoalan moral pilot saja," kata dia.
Oleh karena itu, ia mendesak Kepala Direktorat Jenderal Perhubungan sudah selayaknya memberikan sanksi kepada maskapai penerbangan Lion Air.
"Mendesak Dirjen Perhubungan untuk memberi peringatan keras kepada Lion Air. Copot lisensi pilot," kata Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan itu.
Ia juga mendesak Dirjen Perhubungan melakukan audit manajemen Lion Air.
"Segera dilakukan audit terhadap manajemen Lion Air khususnya terkait manajemen pembinaan kru," kata Arwani.
Pilot Lion Air berinisial SS ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) setelah tertangkap tangan membawa sabu seberat 0,04 gram dan menjalani tes urine.
Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari penangkapan pilot Lion Air sebelumnya di Makassar atas nama HA.
Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Pol Sumirat Dwiyanto membenarkan pihaknya menangkap pilot Lion Air berinisial SS.
"Sudah di Jakarta, ditahan di BNN," kata Sumirat.
Sumirat menjelaskan, tersangka terbukti positif saat menjalini tes urine dan terdapat tangan membawa shabu seberat 0,04 gram.
"Sebelumnya sudah dilakukan pengintaian 3-4 minggu. dan jaringan pemasok shabu masih terus dikembangkan," kata Sumirat.
SS sendiri ditangkap di sebuah hotel di Surabaya dimana sang pilot sedang menggunakan narkotika jenis sabu.
"Pada tanggal 4 Februari 2012 sekitar jam 03.30 Wib di Hotel Garden Palace, Surabaya di kamar 2109 telah ditangkap seorang pilot Lion Air atas nama SS," katanya lagi.
(Antara News)
Minggu, 05 Februari 2012
Legislator : kru maskapai wajib tes urine
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar