Para pemain Zambia merayakan keberhasilan menjuarai Piala Afrika 2012 usai mengalahkan favorit juara Pantai Gading/Reuters
LIBREVILLE – Luar Biasa Zambia! Tim berjuluk Chipolopolo alias Peluru Tembaga ini akhirnya keluar sebagai juara Piala Afrika 2012 setelah di final mengalahkan Pantai Gading 0-0 (8-7) lewat adu penalti.
Gelar ini merupakan gelar Piala Afrika pertama bagi Zambia setelah sebelumnya pada 1974 dan 1994 mereka gagal di final. Kebahagiaan Chipolopolo pun semakin lengkap saat striker mereka, Christopher Katongo dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen dan penyerang Emmanuel Mayuka ditetapkan sebagai pencetak gol terbanyak dengan tiga gol.
Titel ini seakan jadi puncak kejutan dari tim yang gaya pelatihnya, Herve Renard lebih mirip bintang film tersebut. Di penyisihan grup mereka menyingkirkan Senegal dan di semifinal mereka menyisihkan Ghana. Bermodalkan spirit 1993 saat tragedi pesawat yang menewaskan 18 pemain di Libreville, Zambia memang bermain trengginas dan ulet di final.
Dalam laga final di Stadion D'Angondje, Libreville, Gabon tersebut, kedua tim hanya mampu bermain imbang tanpa gol 0-0 selama 90 menit waktu normal dan 30 menit waktu tambahan. Di menit ke-70, Didier Drogba sebenarnya berpeluang membawa Pantai Gading memimpin terlebih dahulu saat memperoleh tendangan penalti tetapi sayang eksekusinya malah melambung jauh ke atas gawang Zambia.
Kegagalan itu mesti dibayar mahal karena hingga laga usai Pantai Gading gagal membuat satupun gol. Pertandingan pun mesti dilanjutkan hingga adu penalti. Di babak tos-tosan ini, Pantai Gading mendapat giliran penendang pertama.
Pantai Gading 1 – 0 Zambia. Gelandang Pantai Gading, Cheick Tiote sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangannya sukses mengecoh Mweene.
Pantai Gading 1 – 1 Zambia. Striker sekaligus kapten Zambia, Christoper Katongo berhasil menyamakan kedudukan saat tendangan mendatarnya ke kanan tak mampu dibaca Barry yang terpaku di tengah.
Pantai Gading 2 – 1 Zambia. Gelandang Pantai Gading, Bony Wilfried kembali membawa timnya unggul setelah eksekusinya ke sisi kiri atas melesak mulus.
Pantai Gading 2 – 2 Zambia. Penyerang Pantai Gading, Mayuka berhasil membuat skor kembali sama setelah penaltinya masuk ke gawang Barry.
Pantai Gading 3 – 2 Zambia. Bek Pantai Gading, Souleymane Bamba nyaris saja gagal saat eksekusi pertamanya yang gagal mesti diulang karena Mweene bergerak terlebih dahulu. Penalti ulang pun di eksekusi Bamba tanpa kesalahan dan melesak masuk.
Pantai Gading 3 – 3 Zambia. Gelandang Zambia, Isaac Chansa berhasil mengeksekusi penalti dengan tenang ke sebelah kiri Barry dan membawa Zambia kembali menyamakan kedudukan.
Pantai Gading 4 – 3 Zambia. Penyerang Pantai Gading, Max Gradel sukses menyarangkan bola dengan sempurna ke pojok kiri gawang Mweene dan membawa Pantai Gading kembali unggul.
Pantai Gading 4 – 4 Zambia. Gelandang Zambia yang juga adik dari kapten Cris Katongo, Felix Katongo berhasil menjalankan tugasnya dengan baik saat penaltinya ke pojok kiri gawang Barry masuk dan membuat skor kembali sama.
Pantai Gading 5 – 4 Zambia. Drogba menjadi penendang terakhir Pantai Gading sebelum memasuki sudden death dan kali ini eksekusinya ke pojok kanan atas Mweene masuk dengan sempurna untuk membawa timnya kembali unggul.
Pantai Gading 5 – 5 Zambia. Eksekusi terakhir Zambia ini harus masuk bila ingin memaksakan sudden death dan orang yang mengeksekusi penalti penentuan ini adalah sang kiper! Ya, Mweene sendiri yang mengambil penalti ini dan tendangannya ke kiri berhasil mengecoh Barry untuk kembali menyamakan kedudukan sekaligus memaksakan sudden death.
Pantai Gading 6 – 5 Zambia. Bek sayap Pantai Gading, Siaka Tiene berhasil mengeksekusi penalti dengan sempurna ke pojok kiri atas dan membuat timnya kembali unggul.
Pantai Gading 6 – 6 Zambia. Gelandang Zambia, Nathan Sinkala dituntut harus masuk bila ingin memaksakan tendangan penalti berikutnya. Dia terlihat tegang dan eksekusinya nyaris saja melambung tetapi bola akhirnya melesak ke pojok kiri atas gawang Barry dan Zambia pun kembali menyamakan kedudukan.
Pantai Gading 7 – 6 Zambia. Gelandang Pantai Gading, Didier Ya Konan mengeksekusi penalti dengan sempurna ke pojok atas gawang Barry dan The Elephants pun kembali unggul.
Pantai Gading 7 – 7 Zambia. Pemain sayap Zambia, Chisamba Lungu kembali berhasil memaksakan penalti terus berlanjut setelah tendangannya ke pojok kiri bawah gawang Barry masuk dan Chipolopolo pun kembali menyamakan skor.
Pantai Gading 7 – 7 Zambia. Bek Pantai Gading, Kolo Toure yang berhasil mencetak gol dalam adu penalti di final Piala Afrika 2006 saat melawan Mesir kali ini justru gagal. Ancang-ancangnya yang jauh malah diakhiri dengan eksekusi yang buruk dan tendangannya ke kiri Mweene berhasil dibaca sang kiper. Skor tetap sama.
Pantai Gading 7 – 7 Zambia. Zambia berpeluang besar memenangkan Piala Afrika bila eksekusi ini masuk. Namun, gelandang Zambia, Rainford Kalaba justru gagal. Eksekusinya melambung ke atas gawang Barry! Skor masih belum berubah.
Pantai Gading 7 – 7 Zambia. Striker Pantai Gading, Gervinho menjadi pesakitan timnya. Kegagalan eksekusinya yang melebar ke samping kiri gawang Kennedy Mweene membuat Zambia berada di atas angin. Skor belum juga berubah.
Pantai Gading 7 – 8 Zambia. Dan benar saja. Eksekusi bek Zambia, Stophira Sunzu melesak mulus ke gawang Boubacar Barry sehingga membuat Zambia keluar sebagai juara baru Piala Afrika.
Susunan pemain:
Zambia (4-4-2): 16-Mweene; 4-Musonda (23-Mulenga 11' (10-Felix Katongo 74')), 6-Nkausu, 13-Sunzu, 5-Himonde; 8-Chansa, 17-Kalaba, 19-Sinkala, 3-Lungu; 11-Cristopher Katongo, 20-Mayuka.
Pemain cadangan: 1-Kakonje, 22-Titima, 15-Chintu, 2-Kasonde, 14-Chivuta, 21-Sakuwaha, 9-Mbesuma, 12-Chamanga, 18-Kangwa.
Pantai Gading (4-2-3-1): 1-Barry; 6-Gosso, 4-Kolo Toure, 22-Bamba, 17-Tiene; 5-Zokora (13-Konan 75'), 9-Tiote; 10-Gervinho, 19-Yaya Toure (12-Bony 86'), 8-Kalou (15-Gradel 63'); 11-Drogba.
Pemain cadangan: 16-Yeboah, 23-Gnahouan, 3-Boka, 21-Eboue, 20-Lolo, 14-Coulibaly, 18-Keita, 7-Doumbia.
(auz)
(okezone)
Gelar ini merupakan gelar Piala Afrika pertama bagi Zambia setelah sebelumnya pada 1974 dan 1994 mereka gagal di final. Kebahagiaan Chipolopolo pun semakin lengkap saat striker mereka, Christopher Katongo dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen dan penyerang Emmanuel Mayuka ditetapkan sebagai pencetak gol terbanyak dengan tiga gol.
Titel ini seakan jadi puncak kejutan dari tim yang gaya pelatihnya, Herve Renard lebih mirip bintang film tersebut. Di penyisihan grup mereka menyingkirkan Senegal dan di semifinal mereka menyisihkan Ghana. Bermodalkan spirit 1993 saat tragedi pesawat yang menewaskan 18 pemain di Libreville, Zambia memang bermain trengginas dan ulet di final.
Dalam laga final di Stadion D'Angondje, Libreville, Gabon tersebut, kedua tim hanya mampu bermain imbang tanpa gol 0-0 selama 90 menit waktu normal dan 30 menit waktu tambahan. Di menit ke-70, Didier Drogba sebenarnya berpeluang membawa Pantai Gading memimpin terlebih dahulu saat memperoleh tendangan penalti tetapi sayang eksekusinya malah melambung jauh ke atas gawang Zambia.
Kegagalan itu mesti dibayar mahal karena hingga laga usai Pantai Gading gagal membuat satupun gol. Pertandingan pun mesti dilanjutkan hingga adu penalti. Di babak tos-tosan ini, Pantai Gading mendapat giliran penendang pertama.
Pantai Gading 1 – 0 Zambia. Gelandang Pantai Gading, Cheick Tiote sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangannya sukses mengecoh Mweene.
Pantai Gading 1 – 1 Zambia. Striker sekaligus kapten Zambia, Christoper Katongo berhasil menyamakan kedudukan saat tendangan mendatarnya ke kanan tak mampu dibaca Barry yang terpaku di tengah.
Pantai Gading 2 – 1 Zambia. Gelandang Pantai Gading, Bony Wilfried kembali membawa timnya unggul setelah eksekusinya ke sisi kiri atas melesak mulus.
Pantai Gading 2 – 2 Zambia. Penyerang Pantai Gading, Mayuka berhasil membuat skor kembali sama setelah penaltinya masuk ke gawang Barry.
Pantai Gading 3 – 2 Zambia. Bek Pantai Gading, Souleymane Bamba nyaris saja gagal saat eksekusi pertamanya yang gagal mesti diulang karena Mweene bergerak terlebih dahulu. Penalti ulang pun di eksekusi Bamba tanpa kesalahan dan melesak masuk.
Pantai Gading 3 – 3 Zambia. Gelandang Zambia, Isaac Chansa berhasil mengeksekusi penalti dengan tenang ke sebelah kiri Barry dan membawa Zambia kembali menyamakan kedudukan.
Pantai Gading 4 – 3 Zambia. Penyerang Pantai Gading, Max Gradel sukses menyarangkan bola dengan sempurna ke pojok kiri gawang Mweene dan membawa Pantai Gading kembali unggul.
Pantai Gading 4 – 4 Zambia. Gelandang Zambia yang juga adik dari kapten Cris Katongo, Felix Katongo berhasil menjalankan tugasnya dengan baik saat penaltinya ke pojok kiri gawang Barry masuk dan membuat skor kembali sama.
Pantai Gading 5 – 4 Zambia. Drogba menjadi penendang terakhir Pantai Gading sebelum memasuki sudden death dan kali ini eksekusinya ke pojok kanan atas Mweene masuk dengan sempurna untuk membawa timnya kembali unggul.
Pantai Gading 5 – 5 Zambia. Eksekusi terakhir Zambia ini harus masuk bila ingin memaksakan sudden death dan orang yang mengeksekusi penalti penentuan ini adalah sang kiper! Ya, Mweene sendiri yang mengambil penalti ini dan tendangannya ke kiri berhasil mengecoh Barry untuk kembali menyamakan kedudukan sekaligus memaksakan sudden death.
Pantai Gading 6 – 5 Zambia. Bek sayap Pantai Gading, Siaka Tiene berhasil mengeksekusi penalti dengan sempurna ke pojok kiri atas dan membuat timnya kembali unggul.
Pantai Gading 6 – 6 Zambia. Gelandang Zambia, Nathan Sinkala dituntut harus masuk bila ingin memaksakan tendangan penalti berikutnya. Dia terlihat tegang dan eksekusinya nyaris saja melambung tetapi bola akhirnya melesak ke pojok kiri atas gawang Barry dan Zambia pun kembali menyamakan kedudukan.
Pantai Gading 7 – 6 Zambia. Gelandang Pantai Gading, Didier Ya Konan mengeksekusi penalti dengan sempurna ke pojok atas gawang Barry dan The Elephants pun kembali unggul.
Pantai Gading 7 – 7 Zambia. Pemain sayap Zambia, Chisamba Lungu kembali berhasil memaksakan penalti terus berlanjut setelah tendangannya ke pojok kiri bawah gawang Barry masuk dan Chipolopolo pun kembali menyamakan skor.
Pantai Gading 7 – 7 Zambia. Bek Pantai Gading, Kolo Toure yang berhasil mencetak gol dalam adu penalti di final Piala Afrika 2006 saat melawan Mesir kali ini justru gagal. Ancang-ancangnya yang jauh malah diakhiri dengan eksekusi yang buruk dan tendangannya ke kiri Mweene berhasil dibaca sang kiper. Skor tetap sama.
Pantai Gading 7 – 7 Zambia. Zambia berpeluang besar memenangkan Piala Afrika bila eksekusi ini masuk. Namun, gelandang Zambia, Rainford Kalaba justru gagal. Eksekusinya melambung ke atas gawang Barry! Skor masih belum berubah.
Pantai Gading 7 – 7 Zambia. Striker Pantai Gading, Gervinho menjadi pesakitan timnya. Kegagalan eksekusinya yang melebar ke samping kiri gawang Kennedy Mweene membuat Zambia berada di atas angin. Skor belum juga berubah.
Pantai Gading 7 – 8 Zambia. Dan benar saja. Eksekusi bek Zambia, Stophira Sunzu melesak mulus ke gawang Boubacar Barry sehingga membuat Zambia keluar sebagai juara baru Piala Afrika.
Susunan pemain:
Zambia (4-4-2): 16-Mweene; 4-Musonda (23-Mulenga 11' (10-Felix Katongo 74')), 6-Nkausu, 13-Sunzu, 5-Himonde; 8-Chansa, 17-Kalaba, 19-Sinkala, 3-Lungu; 11-Cristopher Katongo, 20-Mayuka.
Pemain cadangan: 1-Kakonje, 22-Titima, 15-Chintu, 2-Kasonde, 14-Chivuta, 21-Sakuwaha, 9-Mbesuma, 12-Chamanga, 18-Kangwa.
Pantai Gading (4-2-3-1): 1-Barry; 6-Gosso, 4-Kolo Toure, 22-Bamba, 17-Tiene; 5-Zokora (13-Konan 75'), 9-Tiote; 10-Gervinho, 19-Yaya Toure (12-Bony 86'), 8-Kalou (15-Gradel 63'); 11-Drogba.
Pemain cadangan: 16-Yeboah, 23-Gnahouan, 3-Boka, 21-Eboue, 20-Lolo, 14-Coulibaly, 18-Keita, 7-Doumbia.
(auz)
(okezone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar