"Apapun risikonya, kalaupun saya harus mundur, saya siap mundur," kata Rano.
Wakil Gubernur Banten, Rano Karno, menyatakan siap menghadapi risiko terberatnya terkait dengan penangkapan Raka Widyarma, karena kedapatan memiliki lima butir esktasi saat berada di rumah temannya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan pada 6 Maret 2012.
"Saya tahu, saya sudah paham dengan pertanyaan Anda. Apa pun risikonya, kalaupun saya harus mundur, saya siap mundur," tegas Rano Karno.
Meski tertangkap karena kasus narkoba, Rano masih berharap jika Raka sembuh dengan cara direhabilitasi. Rano mengaku jika Raka sudah mengonsumsi obat-obatan dari dokter sejak lama karena penyakit depresi yang dideritanya.
Rano melihat kasus ini sebagai cobaan, dia meminta kepada Raka untuk tetap sabar, tetap beribadah, dan juga harus bisa menjaga kondisi dengan cara olahraga di dalam tahanan agar tidak selalu menyesali perbuatannya. "Raka jangan ragu, kami akan mendukungmu," kata Rano.
Di hadapan Rano, Raka mengaku jika dirinya memesan barang haram tersebut secara online dan ekstasi itu hanya untuk dicoba, karena sedang depresi. Saat penangkapan, polisi langsung melakukan tes urine kepada anaknya, dan hasilnya positif menggunakan narkoba. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar