Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, tetap akan menutup akses pintu gerbang belakang M1 untuk dikembalikan sebagai kawasan publik terbatas atau restricted public area (RPA).
"Kami akan kembalikan sebagai RPA, namun tidak serta-merta ditutup begitu saja," kata Mulya Abdi, Deputi Senior Manajer Cabang PT Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II beralasan akses pintu M1 kian semrawut dengan seluruh jenis kendaraan dan membuat tidak nyaman arus lalu-lintas di kawasan bandara. Selain itu, tentu juga ada alasan keselamatan penerbangan. Angkasa Pura II yang semula akan menutup akses berbarengan dengan Lebaran 2011 justru menggesernya sampai grand design terwujud.
Namun, rencana itu tidak didukung Pemerintah Kota Tangerang yang meminta Angkasa Pura 2 memberikan jalan alternatif bagi warga Kota Tangerang.
"Sampai kapan pun saya tidak mengizinkan untuk ditutup. Kasihan warga saya. Kalau mau, buatkan dulu jalan alternatifnya, baru silakan ditutup," kata Wali Kota Wahidin Halim, Kamis, 2 Februari 2012 saat ditemui wartawan di Kecamatan Pinang.
Wahidin mengatakan rencana penutupan pintu M1 itu sudah lama dibicarakan antara Pemkot dan AP II, namun hingga saat ini belum ada titik temu.
Kepada Tempo, Wahidin menilai Angkasa Pura II tidak konsisten. "Tahun 2007 ada kesepakatan untuk ditutup sebagai kawasan publik terbatas, tapi dibuka lagi dengan syarat bagi pengendara berstiker," kata Wahidin.
Namun, kata Wahidin, program stiker ini tidak mulus. "Toh, dijualin (stikernya)." Lalu ada kesepakatan pintu M1 ditutup dan Pemerintah Kota Tangerang menyediakan jalan lingkar sebagai alternatif melalui Kecamatan Benda.
"Kami sudah bangun jalan lingkar itu dengan pelebaran Jalan Garuda, namun AP II tidak berpartisipasi. Bandara juga tidak terlibat. Ada tanah kosong mereka tidak mau membebaskan."
(TEMPO.CO)
Jumat, 03 Februari 2012
Penutupan Pintu Belakang Bandara Soetta Diprotes
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar