Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Emirsyah Satar mengaku bosan menanggapi tuntutan Serikat Pekerja Garuda (Sekarga), terkait dugaan korupsi dan pelanggaran kesepakatan dengan karyawan.
"Kalau itu semua sudah ada, orang BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) sudah audit, itu sudah ada semua. Sudah selesai. Itu cerita lama, dibuka lagi, bosan saya," kata Emirsyah di kantornya, Garuda City, Cengkareng, Banten, Jumat 3 Februari 2012.
Senada dengan Emirsyah, Direktur Keuangan Garuda, Elisa Lumbantoruan, bahkan mengaku malas menanggapi tuntutan dari serikat pekerja yang tergabung dalam Sekarga.
"Itu udah kasus lama banget, itu sudah diaudit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Sudah diaudit oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), memang tidak ditemukan. Itu semua kan kasus lama, tahun 2000 dan 2005," ungkap Elisa, ketika ditemui pada kesempatan yang sama.
Seperti diketahui, Sekarga mengadu ke Komisi III DPR mengenai sejumlah dugaan korupsi yang terjadi di tubuh maskapai penerbangan nasional itu. Mereka mencari dukungan dari wakil rakyat di Senayan.
Sekarga mengadu ke DPR setelah laporan mereka mengenai sejumlah dugaan korupsi itu tidak kunjung diusut KPK. Kepala Humas Sekarga, Tomy Tampaty, menduga lambannya pengusutan kasus ini karena ada konflik kepentingan di tubuh KPK. Lengkapnya silakan buka tautan ini.
(VIVAnews)
Jumat, 03 Februari 2012
Garuda Bosan Tanggapi Tuntutan Karyawan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar