Masyarakat Swedia dan negara-negara di kawasan Eropa Timur enggan berwisata ke Bali karena tidak adanya penerbangan langsung menuju Denpasar.
"Hal itu membuat sebagian besar masyarakat kami lebih memilih berwisata ke Thailand sebagai lokasi berlibur daripada ke Bali," kata anggota Parlemen Swedia Sven-Erik Bucht di sela-sela pertemuan dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, Senin (5/3).
Ia menyayangkan hal itu mengingat potensi pariwisata Bali sangat besar dan mampu menarik masyarakat wilayah Eropa, termasuk Swedia, yang membutuhkan suasana berbeda dalam berlibur.
"Masyarakat kami sangat tertarik ingin melihat budaya dan keramahan masyarakat Bali yang terkenal. Tapi tidak adanya penerbangan langsung membuat banyak orang memilih Thailand. Hal itu karena sebagian besar enggan melakukan penerbangan jika harus transit terlebih dulu," katanya.
Erik mengusulkan dibukanya jalur penerbangan langsung dari kota besar di Eropa, seperti Frankfurt menuju Denpasar. Sebab, Frankfurt merupakan kota terbesar di Eropa sehingga sebagian besar masyarakat benua itu melakukan penerbangan dari sana.
Sementara itu, Anggota Komite IV DPD I Nengah Wiratha mengatakan untuk menarik wisatawan dari kasawan Eropa perlu dilakukan terlebih dahulu pembenahan infrastruktur dan lingkungan.
"Selain itu, kami saat ini menyampaikan kepada pihak terkait, seperti Garuda Indonesia, untuk membuka rute penerbangan yang dimaksud," ujarnya.
(Metrotvnews)
Rabu, 07 Maret 2012
Terkendala Penerbangan, Turis Eropa Timur ke Bali Minim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar