Salah satu jenazah terduga teroris sudah dimasukkan ke dalam peti dan siap diberangkatkan ke Jakarta untuk diotopsi, Senin (19/3) siang. Setelah ditembak mati polisi pada Minggu malam, kelima jenazah itu dititipkan ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali.
DENPASAR, Saksi mata, Sekar (34), sempat melihat tiga orang yang diduga teroris keluar dari tempat penampungan pekerja seks komersial (PSK), sebelum baku tembak dengan anggota Densus 88 Anti-Teror di kawasan Sanur, Denpasar, Minggu (18/3/2012) malam.
"Saat keluar dari tempat penampungan itu, mereka langsung masuk ke bungalow," kata Sekar yang juga pengelola "Celebes Laundry" di Jalan Danau Poso, Sanur, Senin (19/3/2012). Lokasi Celebes Laundry berada di antara tempat penampungan PSK dan bungalow di Jalan Danau Poso Nomor 58, Sanur, yang menjadi tempat penembakan tiga teroris berinisial Uh alias Kapten, Dd (27), dan M (30).
Tempat penampungan PSK berlokasi di gang buntu yang berjarak sekitar 200 meter dari bungalow di Jalan Danau Poso Nomor 58. Bungalow itu biasa digunakan oleh para PSK untuk melayani tamunya.
"Saat keluar dari lokasi penampungan itulah terjadi kejar-kejaran. Awalnya saya tidak tahu, kalau ternyata yang dikejar itu teroris," kata Sekar sambil menunjukkan jalan menuju gang buntu di samping kios penatunya yang dijadikan jalan keluar bagi teroris, sebelum tewas tertembak di salah satu kamar bungalow.
Beberapa saat kemudian terdengar letusan yang berlangsung agak lama. "Saya pikir suara orang pesta kembang api di dalam bungalow. Tapi, kok lama sekali," tuturnya.
Setelah itu, datang dua unit ambulans. "Selain ambulans, datang pula puluhan polisi naik truk. Jalan ini pun sempat ditutup," cetusnya.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar