Tak sedikit pasangan yang merasakan gairahnya untuk bercinta perlaha semakin pudar. Jika di awal pernikahan seks terasa selalu menggebu-gebu dan bila dilakukan setiap hari, tetapi seiring usia pernikahan banyak yang merasa berhubungan intim cukup sekali dalam seminggu.
Menurut Jennifer Berman, seorang konsultan pernikahan, pada dasarnya tidak ada angka pasti berapa kali frekuensi seks yang "harus" dilakukan seseorang. Tetapi, perlu diakui bahwa hubungan seks bukan sekadar penyaluran nafsu tetapi bagian penting dalam sebuah hubungan yang sehat.
Seks memiliki banyak manfaat positif demi kelanggengan dan keharmonisan rumah tangga. "Bukankah hubungan seks merupakan bentuk kasih sayang untuk menumbuhkan ikatan emosional suami istri?" tanyanya.
Oleh karena itu, masing-masing pihak seharusnya mengetahui kebutuhan seksual pasangannya dan mau melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dengan kata lain, komunikasikan dengan baik frekuensi hubungan seks yang diinginkan untuk membuat Anda bahagia dalam pernikahan. Bersikaplah jujur dan membuka diri pada kebutuhan pasangan.
"Bila Anda dan pasangan merasa hubungan seks yang sering adalah penting, maka buatlah komitmen untuk melakukannya. Bahkan jika perlu membuat jadwal rutin," katanya.
Untuk mendapatkan hubungan seks yang sehat dan saling membahagiakan diperlukan usaha dari kedua belah pihak. Aktivitas seks adalah bentuk penyatuan diri, bukan hanya tubuh tapi juga dua emosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar