Awal tahun ini pemerintah melakukan pemeringkatan maskapai pesawat yang sering terlambat terbang atau "delayed". Pasca-pemeringkatan, sejumlah maskapai mulai berbenah diri, dan otoritas penerbangan-pun mulai menerapkan sistem baru untuk menghidari delay pesawat.
Pemeringkatan dari Kementerian Perhubungan itu antara lain menyebutkan Batavita Air, Sriwijaya, dan Lion Air sebagai maskapai dengan "On Time Performance" terburuk. Tiga maskapai itu dinilai sering menunda jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat di bawah batas ideal 80 persen.
Keterlambatan jadwal penerbangan itu seringkali identik dengan kualitas rendah dari maskapai yang bersangkutan. Padahal kesalahan itu bukan semata terletak pada pihak maskapai.
Menurut Tengku Burhanudin, Sekretaris Jenderal INACA, beberapa faktor juga mendukung ketidaktepatan jadwal penerbangan. Sebut saja infrastruktur bandar udara yang tidak memadai. Ketika sejumlah pesawat harus mendarat secara bersamaan, dengan lahan bandara yang terbatas, air traffic control system menjadi terganggu.
Sementara pihak Angkasa Pura II menepis anggapan delay terjadi karena faktor keterbatasan infrastruktur bandara. Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko justru berharap pihak maskapai berbesar hati menerima evaluasi demi kualitas penerbangan yang menuju kelas internasional.
Rencananya untuk menekan angka keterlambatan penerbangan atau delayed, tahun ini otoritas penerbangan menerapkan sistem "Indonesian Slot Coordinator". Sistem itu akan mengatur jadwal penerbangan maskapai agar tidak tidak berbenturan waktu kedatangan dan keberangkatan pesawat.
(Metrotvnews)
Sabtu, 28 Januari 2012
Maskapai Penerbangan Berbenah, Otoritas Terapkan Sistem Baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar