www.birotiket.com/?id=tiket2012 - Nikmati Layanan Tiket Pesawat Murah, Booking dan Cetak Sendiri Tiketnya

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini

Selasa, 28 Mei 2013

Tekanan darah tinggi bisa dilawan dengan penjepit kertas?


Tekanan darah tinggi bisa dilawan dengan penjepit kertas?
Ilustrasi penjepit kertas. ©Shutterstock/Grounder

Tekanan darah tinggi sebentar lagi mampu dikontrol dengan cara mengimplan sebuah alat mirip penjepit kertas di bagian paha dalam.

Prosedur implan itu pun memakan waktu selama 40 menit dan menawarkan harapan bagi ribuan penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak merespon pengobatan melalui konsumsi obat-obatan.

Implan tersebut kini masih dalam tahap uji coba di Barts Hypertension Clinic, bagian dari Barts Health NHS Trust.

"Terkadang obat tak mempan untuk melawan hipertensi. Jadi penting bagi penderita tekanan darah tinggi untuk mencoba alternatif lain," papar direktur klinik, Dr Mel Lobo, seperti yang dikutip dari Daily Mail.

Tekanan darah merupakan tekanan yang ada di dalam arteri. Tekanan harus dikontrol untuk tetap mendorong darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Namun saat arteri menyempit, aliran darah menjadi terganggu. Tekanan pun semakin besar dan jantung berusaha lebih keras untuk memompa darah.

Beberapa cara alami untuk mencegah tekanan darah tinggi adalah menjalani gaya hidup sehat. Misalnya mengurangi konsumsi garam dan alkohol, serta berolahraga secara teratur.

Memang ada obat yang bisa menekan tekanan darah. Sayangnya tidak semua pengobatan tersebut sifatnya efektif.

Sementara itu, implan metal dengan bentuk mirip penjepit kertas ini diharapkan bisa membantu para pasien hipertensi. Metal tersebut dipasang di dinding vena dan arteri untuk 'membuat jalur' di antara dua pembuluh darah.

Pemasangan implan metal pun membuat darah mengalir lebih lancar di antara pembuluh darah. Sehingga tekanan darah mampu menurun.

"Semoga implan ini bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular dan mampu menurunkan risiko serangan jantung atau stroke," tandas Dr Lobo.

Sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers