Senin, 04 Februari 2013
Cerita di balik serangan bertubi-tubi Yusuf Supendi ke PKS
Bukan kali ini saja Yusuf Supendi bersuara lantang mengkritik Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sejak tahun 2011, Yusuf sudah melakukan perang terbuka dengan bekas partainya tersebut.
Yusuf menabuh genderang perang lantaran dipecat dari keanggotaan PKS. Yusuf dituding menggelapkan uang yayasan yatim piatu. Yusuf sendiri pernah membantah telah mengkorup uang tersebut. Menurutnya, ia mendapatkan uang RP 25 juta itu dalam bentuk utang. Karena tak terima dipecat, Yusuf balik menyerang elite PKS.
Hal pertama yang dilakukan oleh Yusuf adalah melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ia mempersoalkan Surat Keputusan (SK) pemecatannya dari keanggotaan PKS. Menurutnya, SK itu telah melanggar aturan dan ketetapan AD/ART partai.
Waktu itu Yusuf menggugat 10 elite PKS yaitu Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin, Luthfi Hasan Ishaq, Anis Matta, Menkominfo Tifatul Sembiring, Ketua Dewan Syariah Surahman Hidayat, Mensos Salim Segaf Al Jufri, Mahfur Hassanudin, Fahri Hamzah, Rahmat Abdullah, dan Aus Hidayat Nur. Sayang, gugatan Yusuf ditolak pengadilan.
Tidak hanya melawan lewat jalur hukum, Yusuf dengan gagah melaporkan elite PKS ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2011. Dengan membawa sejumlah bukti, ia melaporkan Anis Matta yang waktu itu menjadi Sekjen partai. Mantan anggota Majelis Syuro PKS ini menuding Anis telah menilep dana kampanye Pilgub DKI tahun 2007.
Dari dana Rp 40 miliar yang diberikan cagub Adang Daradjatun, Anis dituduh mengantongi Rp 10 miliar untuk kepentingan pribadi. Yusuf anggap Anis telah melakukan penggelapan dana.
Perlawanan tidak berhenti di situ, mantan anggota DPR periode 2004-2009 itu juga pernah menerbitkan buku berjudul 'Menggugat Elite PKS'. Isinya mengupas soal dugaan korupsi dan tindakan amoral elite PKS.
Dua tahun berlalu, konflik Yusuf dengan elite PKS mereda. Namun, pekan lalu perang terbuka Yusuf dengan PKS kembali meledak.
Sumbu perang dimulai setelah KPK menangkap Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS. Luthfi ditahan setelah diduga menerima suap dalam kasus impor daging sapi.
Penangkapan Luthfi seolah membenarkan tudingan Yusuf selama ini jika ada korupsi di elite PKS. Sekarang, dalam beberapa hari terakhir Yusuf makin lantang menabuh perang. Bahkan, dia memprediksikan PKS akan hancur pada Pemilu 2014 jika masih dipimpin oleh Hilmi Aminuddin dan Anis Matta.
Mengapa Yusuf begitu gencar menyerang PKS akhir-akhir ini? "Karena saya (Yusuf Supendi) sudah dikenal berkata A ya tetap A," kata Yusuf kemarin.
"Pernah beberapa waktu lalu Tifatul Sembiring pernah menyerang saya, ketika saya pernah melaporkan beberapa elite PKS ke Badan Kehormatan (BK) dan KPK soal penyelewengan dana, lalu saya bilang Tifatul Anda orang yang pandai berpantun, tetapi Anda tidak pandai berpantun dengan data. Habis itu dia enggak berani serang saya lagi," imbuhnya.
Sumber: merdeka.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar